Jumat, 30 Januari 2015

SEJARAH FISIOTERAPI

SEJARAH FISIOTERAPI



Dokter seperti Hypocrates dan Hector dipercaya sebagai yang pertama melakukan fisioterapi yang primitive, menyarankan pemijatan (Hipocrates) dan Hydrotherapy atau terapi menggunakan air (Hector) pada masyarakat zaman 460 SM. Dokumentasi paling awal mengenai praktek fisioterapi yang professional pada tahun 1894 ketika empat perawat di Inggris membentuk Chartered Society of Physioterapy. Negara- negara lain segera mengikukti dan memulai program pelatihan formal, seperti Sekolah Physiotherapy di Universitas Otago di New Zeeland di tahun 1913 , dan di Amerika tahun 1914 di Reed College, Portland, Oregon.
Penelitian pertama Fisioterapi di publikasikan pada Maret 1921 dalam PT (Physiotherapy) review sehingga membantu tersebarnya ilmu fisioterapi. Pada tahun yang sama Mary McMillan membentuk Physical Therapy association (sekarang disebut American Physical Therapy Association atau disingkat APTA) di tahun 1924, Georgia Warm Springs Foundation mempromosikan fisioterapi sebagai perawatan terhadap penyakit polio. Perawatan sampai tahun 1940 terutama semata terdiri dari latihan, pijatan, dan traksi. Prosedur manipulatif pada tulang belakang dan sendi ekstremitas mulai untuk dipraktekkan, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris pada awal tahun 1950-an.


Gb. Hypocrates


Pada tahun 1951, WCPT (World Confederation for Physical Therapy) dibentuk oleh 11 negara anggota yaitu Australia, Canada, Denmark, Finland, Great Britain, New Zealand, Norway, South Africa, West Germany, Sweden and the United States of America. Pada dekade berikutnya, fisioterapis memulai bergerak ke praktik diluar rumah sakit dan pada rawat jalan klinik bedah tulang, sekolah negeri, universitas, pengaturan berkenaan dengan geriatri (fasilitas keterampilan merawat), pusat rehabilitasi, rumah sakit,dan pusat medis.
Spesialisasi untuk fisioterapi di US terjadi tahun 1974, pada bidang Orthopedic dari APTA untuk fisioterapis yang mengkhususkan spesialisasi di Orthopedic. Di tahun yang sama, International Federation of Orthopedic Manipulative Therapy dibentuk, yang telah memainkan suatu peran penting di dalam mempercepat therapy manual yang diseluruh dunia yang pernah ada.
Fisioterapi berkembang karena organisasi profesi dunia dan di masing masing negara. Sampai saat ini fisioterapi terbagi ke beberapa bidang spesialisasi karena ilmunya yang luas spesialisasi itu meliputi cardiopulmonary, geriatric, neurogical, ortopedik, pediatric, dan integrument. Pada tahun 2001 anggota WCPT sudah mencapai 106 organisasi member dan lebih dari 350.000 anggota.


Gb. Logo (World Confederation for Physical Therapy) WCPT

SEJARAH FISIOTERAPI DUNIA
Arti istilah fisioterapi diseluruh dunia sangan beraneka ragam, tiap negara mencoba menggali jati diri profesi Fisioterapi menurut pemahaman masing-masing, sementara definisi fisioterapi konvensional yang masih menganggap ilmu dan seni pengobatan dengan memakai sumber fisis sudah tidak relevan lagi. Istilah Fisioterapi merupakan istilah asing yang telah di Indonesiakan bukan diterjemahkan aslinya dari kata Physical Therapy (negara - negara Amerika), Fisioterapi ( Indonesia), Physiotherapy (negara Eropa), Fysiotherapie ( Belanda ) adalah istilah-istilah yang pada hakekatnya sama mempunyai nilai nilai, konsep, paradigma, yang bersifat universal. Untuk menjaga kesamaan tersebut, Indonesia tidak menterjemahkan istilah tersebut menjadi terapi fisik, bahkan di Malaysia yang tadinya disebut " Juru Pulih Anggota" telah kembali kepada istilah Physiotherapy, demikian pula orang yang telah berhak menjalankan pekerjaan Fisioterapi disebut Fisioteapis, Physioterapist, Physical Therapist, Fysioterapuet.
Profesi fisioterapi telah berkembang demikian pesat di dunia, bahkan Fisioterapi merupakan salah satu dari 10 besar profesi yang berkembang di Amerika dalam dekade ini, setelah para pakar Fisioterapi dunia menggali jati diri ini menjadi konsep Fisioterapi baik apa itu Fisioterapi , apa itu fisioterapis, bagaimana pola pelayanannya, pola pendidikan serta bagaimana otonomi Fisioterapi sebagai suatu profesi. Karena perkembangan yang begitu cepat tersebut baik dalam perkembangan pelayanan umum dalam keilmuan serta perkembangan tuntutan masyarakat, ekonomi dan efisiensi dan lain sebagainya, setiap mencoba mencari jati diri yang tepat memungkinkan untuk berkembang sesuai dengan kaidah kaidah jari diri profesi fisioterapi.
Indonesia dalam kongres nasional Ikatan Fisioterapi Indonesia VI di Solo tahun 1992 menyepakati suatu paradigma baru Fisioterapi yang dibangun dari falsafah-falsafah yang diyakini kebenarannya. Beberapa pakar dunia mencoba membuat definisi profesi fisioterapi yang pendekatan sisitematis baik menurut teori kajian falsafat ilmu maupun melihat dari perkembangan tuntutan dan kebutuhan masyarakat masing masing negara.
Keanekaragaman penggambaran fisioterapi ini merupakan isu yang mengemuka dalam kongres/general assemblu WCPT XII tahun 1991 di London yang kemudian membuat kelompok kerja untuk menyusun Draft Description of Physical Therapy. Demikian pula negara - negara lain, masing masing mencoba merumuskan definisi Fisioterapi se dunia ( World Confederation for Physical Therapy) XII di Washington DC Juni 1995 memutuskan jati diri Fisioterapi yang berlaku di seluruh dunia. Bahkan keputusan-keputusan tersebut disertai suatu deklarasi yang berisikan pronsip-prinsip fisioterapi serta pernyataan posisi (Declaration of Principle and Position Statement) yang memungkinkan fisioterapi berkembang secara cepat di seluruh Dunia.

SEJARAH FISIOTERAPI INDONESIA
Fisioterapi di Indonesia pada awalnya merupakan satu profesi (lebih tepatnya satu vokasi) kesehatan. Dimulai dari didirikannya Sekolah Perawat Physiotherapy di Solo tahun 1956 oleh Bapak Fisioterapi Indonesia Prof.dr. Soeharso (Alm). Beliau juga merupakan pioneer dalam keahlian bidang orthopedi melalui pendirian lembaga Orthopedi dan Prothese Solo. Lembaga ini merintis penanganan awal dari upaya rehabilitasi medik penderita cacat tubuh terutama pada cacat veteran korban revolusi fisik 1945 dan cacat anak akibat polio myelitis yang pada saat itu banyak terjadi. Baik untuk pelayanan pra bedah dan pasca bedah orthopedi jasa pelayanan fisioterapi sangat diperlukan. Pada tanggal 10 Juni 1968, Ikatan Fisioterapi Indonesia yang disingkat IKAFI (pada saat itu) didirikan atas keinginan anggota dan Prof. dr. Soeharso (Supervisor RC saat itu). Periode kepengurusan IKAFI pertama tahun 1968-1970 di ketuai oleh Albert Siahaan, MNZP dengan wilayah kepengususan 4 cabang yaitu Surakarta, Jakarta, Surabaya dan Semarang. Pada periode ini IKAFI diterima sebagai Temporary member dari WCPT.
Karena Kebutuhan masyarakat Indonesia pada waktu itu , Profesi Fisioterapi di dorong  untuk bekerja dalam pemulihan kesehatan pasien yang noninfectious, fracture, dislocation dan degenerative disease yang dalam bekerja  mendapatkan ikatan dinas dan ditempatkan, sesuai dengan kebutuhan Departemen Kesehatan.
Kongress IKAFI pertama di selenggarakan di Jakarta pada tahun 1970 dan di buka atas nama Menteri Kesehatan RI dengan menghasilkan Kepengurusan dan program kerja sampai periode 1974. Ikatan Fisioterapi Indonesia (IKAFI) berubah namanya Menjadi IFI pada tahun 1996 berdasarkan ketetapan Kongres VII Makasar pada 1996.
Gb. Logo (Ikatan Fisioterapi Indonesia) IFI

Ketua Umum terpilih untuk masing- masing periode antara lain, Albert Siahaan , MNZP , Drs. Suhardi, SMPh, Drs, J.Hardjono,MARS, Drs. Soenardjo, Drs.Heri Priatna, Drs. Slamet Soemarno,SMPh dan Ali Imron, M.Fis.
Peran serta aktif organisasi Profesi dan kerjasama  pada perkembangan Fisioterapi dunia di mulai dengan keikutsertaan delegasi   pada congress WCPT di Amsterdam pada tahun 1970,  di Montreal kanada pada tahun 1974, Sampai pada Congress WCPT di London pada tahun 2011.
Di wilayah regional Asia Pasific dan Asia Australia (ACPT & AWP)  Ikatan Fisioterapi Indonesia berperan aktif dalam pertemuan ilmiah secara berkala  dan sebagai penyelenggara ACPT Meeting pada  tahun 2010.
Fisioterapi Indonesia proaktif dalam pengabdian masyarakat pada deteksi dini kecacatan anak, dan  terutama pada saat rehabilitasi pasien setelah bencana, seperti bencana Gempa Yogyakarta Tzunami di Aceh,  dan Padang -Sumatera.
Sebagai wujud tanggungjawab profesi dan peran sertanya dalam mewujudkan Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan  Ikatan Fisioterapi Indonesia sepanjang  perjalanannya bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam  melakukan melakukan upaya pengembangan profesi  dengan peningkatan kompetensi, melalui pendidikan, dan pengaturan yang di perlukan.

Sumber : 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar